Iguana merupakan sejenis kadal yang hidup
di daerah tropis. Habitat asli iguana berada di Amerika Tengah, Amerikan
Selatan dan Karibia. Saat ini iguana memiliki prospek yang cukup
menjanikan jika diternak.
Karena jika kita melihat di Indonesia masih banyak
komunitas komunitas pecinta hewan yang satu ini. Ciri fisik yang umum
dari iguana ini adalah pada bagian bawah rahangnya terdapat lipatan kulit,
memiliki sisik besar bundar yang cukup besar pada pipinya yang disebut dengan
selubung subtimpani. Keunik dari iguana adalah hewan yang satu itumemiliki
penglihatan yang bagus sehingga dapat melihat bayangan , melihat warnaserta
untuk membidik mangsanya dari kejauhan. Selain itu mata pada iguana juga
digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama spesies. Iguana memiliki sebuah
telinga yang disebut timpanium jika diperhatikan letak dari tipanum atau
merupakan gendang telinga ini berada bagian kanan atas selubung subtimpani dan
ada juga yang terletak pada bagian belakang mata. Lantas bagaimana membudidayakan binatang iguana, tentunya ada
beberapa langkah yang harus kita persiapkan, termasuk dengan kesiapan kandang dan perlengkapannya. Misal seperti tersedianya
kandang yang baik bagi iguana, dan kandang yang mudah dibersihkan, berlantai
empuk, hingga kandang yang luas dan bisa memastikan iguana tidak kesempitan,
artinya iguana butuh gerak yang leluasa selama di dalam kandang. Iguana menyukai lingkungan yang hangat,
berkisar 30—39° C. Untuk itu, kandang perlu dilengkapi dengan jendela yang
dapat meneruskan sinar matahari. Sinar matahari diperlukan sebagai sumber sinar
ultraviolet (UV) untuk membangun vitamin D. Bila sinar matahari tidak mungkin
diperoleh, kandang dapat dilengkapi dengan lampu UV buatan. Lampu itu pun harus
dilindungi dengan bahan penghantar panas agar tidak langsung mengenai tubuh
iguana. Kebutuhan lampung untuk dinyalakan selama 12—14 jam sehari.
Pasang juga pengatur kesesuaian suhu. Jika dirasa terlalu mahal
bisa gunakan termometer. Sehingga kita bisa mengetahui suhu kandang apakah
panas atau terlalu panas dan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dari iguana.
Tak lupa juga, kesediaan air harus banyak. Kontinyu. Dan jangan
sampai kosong. Sebab, air sangat dibutuhkan iguana, baik untuk minum maupun
mandi. Namun, air untuk minum berlainan dengan air untuk mandi atau berenang.
Untuk mandi dan berenang, dalam kolam perlu diletakkan kolam yang diisi air
hanya sekitar dua pertiga ukuran kolam. Air kolam dapat diganti kalau sudah
terlihat keruh, berwarna kehijauan, berbau, atau tercemar kotoran dan sisa
makanan.
Untuk minum sebaiknya air dialirkan di pipa karet atau plastik
yang ujungnya dilengkapi keran tekan. Air dapat keluar kalau iguana menekan
keran tekan dengan moncongnya. Cara minum seperti ini dapat diajarkan pada
iguana. Selain dengan alat ini, botol yang digantung terbalik pun dapat
digunakan.
Begitu pun dengan pola makan iguana. Harus diketahui, minimal
dalam porsi makan iguana yang diperlukan adalah ikan, telur rebus, daging,
brokoli, bayam, alfalfa, bit, jamur, wortel 20 g setiap kg berat
badan. Iguana juga perlu makanan yang mengandung zat gizi yang lengkap,
yaitu protein (hewani dan nabati), karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan
air.
Porsi terbesar makanan iguana dewasa berbentuk hijauan.
Pemberian hijauan sebaiknya dalam bentuk potongan kecil. Dalam pemberiannya,
potongan sayuran dicampur merata dengan irisan-irisan telur rebus, daging, atau
ikan sehingga iguana tidak dapat memilih makanannya. Agar efisiensi, makanan
ini dapat dibuat untuk keperluan seminggu, tetapi harus disimpan dalam panci
tertutup dan diletakkan dalam lemari es agar tidak rusak. Tak hanya itu, sumber
protein hewani juga dibutuhkan iguana, seperti jangkrik, cacing, atau bahkan
anakan tikus.
Makanan diberikan 2—3 kali sehari untuk iguana muda dan 2—3 kali
seminggu untuk iguana dewasa. Porsi makannya harus cukup agar tidak ada makan
yang terbuang. Porsi makanan ini akan bertambah setiap waktu. Oleh karena itu,
sebaiknya jumlah makanan yang diberikan harus didasarkan pada berat badannya.
Sisa makan-an merupakan faktor utama yang membuat kandang menjadi kotor,
lembap, dan berbau.
Tahap Budidaya Iguana :
Pada tahapan ini kita perlu amati keadaan iguana setiap hari
agar tetap sehat. Dari pemberian mikroflora dan
persolan kesehatan. Sebagai makhluk hidup, iguana tidak terlepas dari
gangguan kesehatan. Berikut diberikan beberapa problem kesehatan yang sering
terjadi pada iguana peliharaan. Seperti, kelainan tulang, kelumpuhan kaki dan
ekor, Luka lecet pada hidung, Melepuh, Penyakit parasiter, Telur
sulit keluar, Patah ekor dan jari.
Selanjutnya, dengan membiakkan iguana : Membiakkan Iguana,
baik Iguana jantan maupun Iguana betina. Di habitat aslinya, musim
kawin terjadi di bulan Januari – Februari setiap tahunnya. Sementara masa
bertelurnya berlangsung selama dua bulan. Telur yang keluar biasanya diletakkan
iguana betina pada sarang yang dibuatnya di pasir atau tanah yang lembap di
dekat pokok-pokok pepohonan. Dalam satu musim bertelur, seekor induk iguana
dapat menghasilkan 25-45 butir telur.
Comments
Post a Comment